Tuan yang terhormat, Sekiranya Tuan dapat membaca pesan ini, tentu pada saat itu aku sudah tak berada di sini lagi.

Aku budakmu. Apa pun perintahmu kuturuti. Kuanggap saat itu engkau sangat sayang padaku. Meski tanpa belaian, elusan, bahkan sebuah mandi yang harum. Hanya sepiring nasi basi setiap hari.

Kan kucari seekor tikus, hama bagi sawah kita. Seekor ular pun kulawan agar si Kecil tak digigit saat bermain.

Tak pantas aku mengeluh.

Kukais tanah halaman. Kubuat ceruk melingkar rumahmu. Hujan semakin deras. Tadi kulihat air sungai mulai naik. Semoga banjir tak datang tiba-tiba sebelum selesai
kubuat. Kan kujaga kalian dengan segenap sayangku dan sekuat tubuhku ini.

Seekor budakmu
yang layak disebut ANJING.